Ratusan petugas pemadam kebakaran berjuang untuk menahan kobaran api saat presiden Kepulauan Canary meminta penduduk untuk meninggalkan rumah mereka.
Sedikitnya 4.000 orang telah dievakuasi saat kebakaran hutan berkobar “di luar kendali” di Pulau Canary Spanyol La Palma saat Eropa berjuang mengatasi gelombang panas, menurut pihak berwenang.
Kebakaran di La Palma dimulai pada dini hari Sabtu di El Pinar, daerah berhutan di bagian utara pulau itu. Api memaksa evakuasi orang-orang dari desa Puntagorda dan tetangga Tijarafe.
Sepuluh unit udara dan 300 petugas pemadam kebakaran di darat mencoba mengendalikan api di pulau itu, yang merupakan bagian dari kepulauan Spanyol di lepas pantai Afrika Barat.
Sedikitnya 13 rumah hancur saat kebakaran meluas, dan sekarang telah mempengaruhi lebih dari 4.650 hektar (11.490 hektar) lahan, kata pihak berwenang setempat, Minggu.
“Api menyebar sangat cepat,” kata Fernando Clavijo, presiden Kepulauan Canary. “Api sudah tidak terkendali.”
Dia mendesak warga untuk bertanggung jawab dan mengindahkan seruan untuk evakuasi, karena banyak yang tidak mau meninggalkan rumah mereka.
Clavijo juga menyatakan keprihatinan tentang kemungkinan angin yang bergeser di malam hari, dengan mengatakan hal itu dapat membuat operasi evakuasi menjadi lebih berbahaya. Dia mengatakan bahwa 10 pesawat sedang memadamkan api dan pesawat yang menjatuhkan air diharapkan tiba.
Wali Kota Puntagorda, Vicente Rodriguez, mengatakan kepada penyiar publik Spanyol RTVE bahwa kebakaran dimulai di dalam batas kotanya. Dia menambahkan bahwa daerah tersebut telah mengalami curah hujan di bawah rata-rata dalam beberapa tahun terakhir, seperti sebagian besar benua yang dilanda kekeringan, karena perubahan pola cuaca yang dipengaruhi oleh perubahan iklim.
Di Tenerife, salah satu dari delapan Kepulauan Canary, kebakaran hutan yang juga terjadi pada Sabtu memaksa 50 orang dievakuasi dan menghancurkan sekitar 60 hektar (148 hektar), kata pihak berwenang.
Menurut Rumah Tangga Kerajaan Spanyol, Raja Felipe VI dari Spanyol menelepon Clavijo pada hari Sabtu untuk menyatakan dukungannya bagi rakyat La Palma.
Kebakaran hutan adalah krisis alam pertama di pulau itu sejak letusan gunung berapi pada September 2021 yang menghancurkan lebih dari 2.000 bangunan dan memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka saat lahar mulai mengalir dari gunung berapi Cumbre Vieja. Kebakaran terjadi di tengah gelombang panas yang terik di Eropa selatan.
Spanyol memiliki rekor suhu tinggi pada tahun 2022 dan musim semi ini mengalami kekeringan yang berkepanjangan. Pihak berwenang dan pakar kehutanan khawatir bahwa kondisinya sudah matang untuk musim kebakaran hutan yang sulit.