Sensor menginginkan ‘peta kartun’ yang menggambarkan klaim China atas Laut China Selatan memudar dari film tersebut.
Filipina telah mengizinkan film Barbie yang akan datang untuk ditayangkan di bioskop setelah meminta distributornya di Hollywood untuk mengaburkan peta yang menggambarkan klaim “sembilan garis putus-putus” China di Laut China Selatan.
Film komedi fantasi tentang boneka terkenal itu, disutradarai oleh Greta Gerwig dan dibintangi oleh Margot Robbie dan Ryan Gosling, akan dibuka di negara Asia Tenggara itu pada 19 Juli.
Setelah meninjau film tersebut dua kali dan berkonsultasi dengan pejabat urusan luar negeri dan pakar hukum, Badan Peninjauan dan Klasifikasi Film dan Televisi pemerintah mengatakan akan mengizinkannya untuk ditayangkan.
Beijing mendasarkan klaimnya atas hampir seluruh Laut China Selatan pada sembilan garis putus-putus, garis berbentuk U yang mencakup hampir semua perairan yang kaya sumber daya, yang pengadilan internasional temukan pada tahun 2016 tidak memiliki dasar hukum.
Vietnam, yang melarang film Barbie, juga mengklaim sebagian laut itu bersama dengan negara pesisir lainnya, termasuk Filipina, yang mengajukan gugatan, dan Malaysia.
Sensor ingin ‘peta kartun’ memudar
Badan sensor Filipina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa setelah pemeriksaan “hati-hati” terhadap film tersebut, mereka yakin bahwa “peta kartun” itu tidak menggambarkan garis sembilan putus.
“Sebaliknya, peta tersebut menggambarkan rute perjalanan pura-pura Barbie dari Barbie Land ke ‘dunia nyata’ sebagai bagian integral dari cerita,” tulis badan sensor tersebut.
“Yakinlah bahwa Dewan telah menghabiskan semua sumber daya yang mungkin untuk mencapai keputusan ini, karena kami tidak ragu di masa lalu untuk memberikan sanksi kepada pembuat film/produser/distributor karena menampilkan ‘sembilan garis putus-putus’ fiktif dalam materi mereka.”
Dalam surat terpisah kepada Senator Filipina Francis Tolentino, yang mengkritik film tersebut karena melanggar hak nelayan Filipina, badan sensor mengatakan mereka telah meminta studio Hollywood Warner Bros untuk “mengaburkan” garis kontroversial di peta.
Garis putus-putus yang digambar dengan “kekanak-kanakan” muncul di berbagai tempat di peta di sekitar daratan yang diidentifikasi sebagai Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, dan Asia, kata sensor tersebut.
Tapi hanya ditemukan delapan garis di sekitar daratan berlabel “Asia.”
“Selain itu, Filipina, Malaysia, dan Indonesia tidak terlihat di peta,” kata dewan tersebut dalam surat tertanggal 11 Juli dan dibagikan kepada wartawan.
“Ini sangat kontras dengan peta yang ditemukan dalam film terlarang ‘Abominable (2019)’ dan ‘Uncharted (2022)’,” katanya.