AS sebelumnya telah melarang Israel untuk bergabung dengan Program Pelepasan Visa, dengan alasan perlakuan berbeda terhadap beberapa warga AS.
Israel akan mengizinkan semua warga negara Amerika Serikat, termasuk warga Amerika Palestina yang tinggal di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza, untuk memasuki negara itu dalam upaya untuk mendapatkan perjalanan bebas visa bagi warga Israel ke AS.
Perubahan itu diperkenalkan pada hari Kamis setelah Duta Besar AS Thomas Nides dan Presiden Israel Isaac Herzog, yang saat ini mengunjungi AS, menandatangani “perjanjian timbal balik” tentang masalah tersebut sehari sebelumnya, menurut pernyataan Israel.
“Implementasi penuh dari program ini akan berlaku untuk setiap warga negara AS, termasuk mereka yang berkewarganegaraan ganda, warga AS di Yudea dan Samaria (Tepi Barat yang diduduki) dan warga AS di Jalur Gaza,” kata pernyataan itu.
AS sebelumnya melarang Israel untuk bergabung dengan Program Pelepasan Visa (VWP), dengan alasan perlakuan berbeda terhadap beberapa warga AS.
Pejabat AS akan memantau perubahan selama enam minggu dan membuat keputusan tentang masuknya Israel ke VWP pada 30 September, menurut juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller.
Selama periode itu, mereka juga akan melihat apakah Palestina Amerika dan Arab Amerika lainnya diawasi secara tidak proporsional oleh keamanan Israel, seperti yang sering terjadi, dengan orang Palestina dan Arab sering menghadapi pengawasan ekstra dan pembatasan ketat.
Pembatasan dicabut?
Sumber mengatakan kepada kantor berita Reuters bulan lalu dengan syarat anonim bahwa perubahan akan memungkinkan orang Amerika Palestina di Tepi Barat untuk terbang masuk dan keluar dari Bandara Internasional Ben Gurion Israel dekat Tel Aviv, sedangkan di masa lalu mereka harus pergi ke negara tetangga Yordania. . , melintasi Tepi Barat yang diduduki oleh negara dan tunduk pada pembatasan jika mereka ingin masuk ke Israel.
Mereka juga akan dapat menggunakan formulir Israel online baru untuk mengajukan permohonan masuk ke Israel di titik-titik persimpangan Tepi Barat.
Warga Palestina-Amerika yang melakukan perjalanan akan dapat tinggal di Israel hingga 90 hari, kata seorang pejabat AS.
Mereka yang mengambil bagian dalam gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS) yang menyerukan pemboikotan, divestasi, atau sanksi Israel tidak akan dibatasi aksesnya, kata seorang sumber kepada Reuters.
The Arab American Institute Foundation memperkirakan ada 122.500 hingga 220.000 warga Palestina Amerika, dengan perkiraan resmi AS sekitar 45.000 hingga 60.000 tinggal di Tepi Barat.
Hubungan antara AS dan Israel relatif tegang dalam beberapa bulan terakhir, karena Washington melontarkan kritik atas pelanggaran Israel terhadap warga Palestina dan menyatakan keprihatinan atas rencana pemerintah sayap kanan Israel untuk merombak peradilan.